11 TANAMAN BERKHASIAT OBAT DI SEKITAR KITA

Berikut ini adalah 11 jenis tanaman di sekitar kita yang dapat digunakan sebagai tanaman obat herbal beserta kandungan dan manfaat didalamnya :

1. ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa)
Kelopak Bunga Rosella mengandung zat-zat yang penting dan diperlukan tubuh seperti : vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino termasuk arginina dan lignin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Tanaman Rosella diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan. Disamping itu juga mengandung antosianin, asam protosatekuat, asam askorbat, ekstrak saliks, glikosida cardiac, flavonoid, saponin, alkaloid, sardenoleda, anthocyanins dan cyanidin.

Rosella mampu berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, serta agen astrigen. Ekstrak dari kuncup bunganya ternyata juga berfungsi sebagai antispasmodik (penahan kekejangan), anti helmintik dan anti bakteria. Tanaman herbal ini selain mampu menurunkan kadar penyerapan alkohol juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, lesu, demam, gusi berdarah serta mencegah penyakit hati. Juga mengobati sembelit, darah tinggi, keracunan obat, asam urat, pelangsing tubuh dan lain-lain. Daun Rosella bisa digunakan untuk merawat luka dan penyakit kulit.
2.  MAWAR (Rosa Damascena Mill)
Bunga mawar wanginya harum karena adanya minyak atsiri di dalamnya. Dalam bunga mawar terkandung bahan kimia antaranya sitral, sitronelol. geraniol, linalol, nelol, eugenol, feniletil alkohol, farnesol dan nonil-aldehida. Mawar merupakan tumbuhan yang memiliki rasa manis dan bersifat hangat. Bunga mawar dapat diperbanyak dengan cara stek dan dirawat dengan disiram air secukupnya, dijaga kelembapan tanahnya serta dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan ini memerlukan sinar matahari langsung. 
Bunga Mawar

Bunga dan akar dalam kondisi kering serta daun dalam kondisi segar dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit seperti : batuk darah, campak, haid tidak teratur, keputihan, dan penurunan bagian uterus setelah melahirkan. Berkhasiat juga untuk mengobati gigitan serangga berbisa, gabag (morbili) dan jerawat serta banyak lagi yang lainnya.
3. MELATI (Jasminum Sambac)
Bunga Melati adalah tumbuhan semak berbunga yang sangat dikenal luas karena keindahannya yang menakjubkan dan aroma yang memikat. Berwarna putih dan berbentuk kecil mungil nan cantik. Biasanya dijadikan hiasan dalam pesta-pesta terutama hiasan pengantin.
 Melati mengandung senyawa kimia yang besar manfaatnya untuk kesehatan. Zat-zat kimia tersebut adalah bensil, livatilasetat, dan indol. Berkhasiat untuk mengurangi produksi ASI, mengobati sakit mata, bengkak akibat sengatan lebah, demam, sakit kepala, radang usus, radang ginjal, sesak napas dan jerawat.
4. BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L)
Bayam Duri termasuk sayuran yang memilki rasa.manis, pahit, dan bersifat sejuk. Bahan kimia yang terkandung didalamnya antara lain amarantin, rutin, kalium nitrat, kalium oksalat, tanin, piridoksin, garam- garam fosfat, zat bes i, vitamin A,C serta K. Bayam Duri dapat diperbanyak dengan stek dan biji. Bayam Duri dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya dan dipupuk dengan pupuk organik.
Seluruh bagian tumbuhan bayam duri baik yang segar atau yang kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit seperti : bisul, disentri, keputihan, menambah produksi ASI, radang saluran pernafasan, TBC dan wasir.
5.      PISANG (Musa Paradisiaca, Linn)
Buah Pisang merupakan salah satu buah kegemaran banyak orang. Didalam buah pisang selain mengandung vitamin A yang tinggi juga kaya mineral seperti : kalium, magnesium, fosfor, besi dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin C, Vitamin B komplek, karbohidrat dan serotonin. Didalam batang tanaman pisang (gedebog) terdapat getah yang mengandung saponin, antrakuinon, dan kuinon. Juga ada lektin dan zat tannin.
Di dalam kulit pisang ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, karbohidrat, air dan juga lemak yang cukup serta serotonin. Bonggol (akar) pisang mengandung karbohidrat yang tinggi. Bagian-bagian tanaman pisang lainnya juga memiliki kandungan kimia yang bermanfaat untuk kesehatan.
Kulit pisang dapat digunakan untuk mengatasi borok yang menyerupai kanker, kelainan kulit pada herpes, ulkus ditungkai pada penyakit diabetes mellitus, kutil (wart), migren, hipetensi sekunder, rambut tipis dan jarang, dan luka bakar, tersiram air panas, kemerahan pada kulit (rash). Bunga digunakan untuk mencegah perdarahan otak dan stroke.
Akar (bonggol) pisang digunakan untuk mengatasi sesak napas (asma), air kemih (urin) mengandung darah, dan penyakit kulit. Cairan dari bonggol digunakan untuk mengatasi berak darah karena panas dalam, disentri, diare, wasir berdarah, perdarahan setelah melahirkan (perdarahan nifas), pembersih sehabis melahirkan, rambut rontok dan beruban, radang ginjal, sifilis, dan digigit ular berbisa.
Daun yang masih tergulung digunakan untuk mengatasi tapal dingin pada kulit yang bengka atau lecet, disentri, haid terlalu banyak, mimisan dan perdarahan lainnya, radang tenggorok, radang otak (Epidemic encephalitis), keputihan (leukorea), dan batuk, sakit dada seperti bronchitis, rambut tipis. Buah digunakan untuk mengatasi berak darah, batuk darah, diare, disentri, tukak lambung (buah muda), kurang darah (anemia), panas disertai sukar buang air besar, rasa haus, dan lemah, alergi tepungbpadi-padian, kulit muka kering, sariawan, menghaluskan kulit tangan dan kaki, sembelit (konstipasi), wasir (hemoroid), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan keracunan alcohol kronik (alkoholisme).
6.      LIDAH BUAYA (Aloe vera L., Aloe Barbadensis)
Tanaman Lidah Buaya

Dalam berbagai penelitian, Lidah Buaya mengandung banyak gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Jenis tanaman obat ini mengandung cairan jeli atau lender dan cairan kuning yang merupakan getah. Pada cairan jelinya kaya akan kandungan salisilat, zat antijamur, anti bakteri, antikanker, antibengkak, dan juga kaya akan vitamin, mineral, dan enzim. Sedangkan pada cairan kuningnya mengandung aloin. Sedangkan kandungan gizi yang tinggi di dalamnya adalah vitamin C.
Lidah Buaya terbukti menyimpan zat-zat penting seperti vitamin A, B1, B2, B3, B21, C, E, kolin, inositol, dan asam folat. Kandungan mineralnya adalah kalsium, magnesium, potasium, sodium, besi, zinc, dan kromium. Kandungan enzim-enzimnya, antara lain amylase, catalase, cellulose, carboxypeptidase, carboxyhelolase, dan brandykinase yang semuanya amat penting bagi metabolisme tubuh. Lidah buaya pun ternyata memiliki kandungan beragam asam amino, yakni arginine, asparagin, asparatic acid, analine, serine, valine, glutamat, threonine, glycine, lycine, yrozine, proline, histidine, leucine, dan isoliucine.
Lidah Buaya dapat digunakan sebagai pereda rasa sakit, perawatan kulit, obat jerawat, dan pasta gigi. Adanya kandungan asam salisilat pada tanaman ini menjadikannya mempunyai khasiat sebagai obat untuk mengobati luka mulai dari luka digigit serangga sampai luka bakar, karena salisilat mampu merangsang sel-sel kulit yang mati.
Manfaat lainnya adalah sebagai obat pencahar, dan bahan dasar kosmetik, sehingga sering dimanfaatkan oleh industri kosmetik seperti pada perusahaan shampo, lipstik, scrub, dll. Namun penggunaan sebagai obat pencahar pada ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan karena dikhawatirkan dapat menyebabkan iritasi baik pada saluran usus maupun lambung, serta dapat juga menyebabkan kram perut.  
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Kita hidup di lingkungan yang penuh dengan polusi dan radikal bebas. Memakai masker lidah buaya alami dapat memberi efek segar dan dingin, sekaligus membantu kulit merevitalisasi. Tanaman Lidah Buaya juga berkhasiat untuk mengatasi iritasi usus dan tukak lambung, masalah mulut dan gusi, menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan, serta perbaikan dan peremajaan kulit.
7.      BUGENVIL  ( Bougainvillea glabra Choisy)
Bugenfil merupakan tanaman hias yang berbunga sangat indah, tidak berbau namun mempunyai jenis yang beraneka warna. Bugenfil mempunyai rasa pahit, kelat dan hangat. Memperbanyak bugenfil dapat dilakukan dengan stek batang, cangkok, okulasi atau biji. Kandungan kimia yang terdapat dalam bugenfil diantaranya betanidin, isobetanidin, saphoroside dan rhamnosysophoroside. 
Bunga bugenvil berkhasiat sebagai penyegar badan. Bunga dan batang bugenfil dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit antara lain bisul, biang keringat, hepatitis, haid tidak teratur, keputihan, sakit waktu haid dan terlambat haid.
8. JAHE MERAH (Zingiber Officinale Linn)
Jahe Merah ini memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. Bahan kimia yang terkandung dalam jahe merah ini adalah gingerol, minyak terbang, limonene, α- linolenic acid, aspartic, sitosterol, tepung kanji, caprylic acid, capsaicin chlorogenic acid, dan farsenol. Rimpang jahe merah dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya batuk kering menahun, gatal2, luka lecet, terkena duri, luka tikam, gigitan ular, obat kuat dan meningkatkan daya tahan tubuh.
9.      SERAI (Andropogon Nardus)
Serai sering juga disebut dengan nama sereh dan biasanya dipakai para ibu untuk penyedap masakan. Serai memiliki aroma yang harum juga mempunyai rasa yang khas. Tanaman yang tergolong rempah-rempah jenis rumput-rumputan ini juga bisa dimanfaatkan untuk tanaman herbal.
Bagian daun mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen, a-terpineol, geraniol, farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metal heptanenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat, beta-elemen, beta-kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-kadinen, elemol, kariofilen oksida. Senyawa lain adalah geranial, geranil butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol.
Manfaat serai untuk kesehatan manusia ternyata banyak sekali, penelitian menunjukkan, serai memiliki kandungan zat antimikroba dan antibakteri. Kandungan tersebut berguna khususnya dalam mengobati infeksi usus, lambung, saluran kemih maupun luka. Belakangan, tanaman ini juga banyak dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti infeksi kulit, tipus, keracunan makanan, dapat juga meredakan bau badan. Serai dapat digunakan untu mencegah penyakit kanker, mengobati gangguan pencernaan seperti sakit perut, untuk obat masuk angin, mengurangi gas dari usus, serta obat diare. Menurunkan tekanan darah, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan merangsang sirkulasi darah.
10.      KAMBOJA (Plumiera Acuminata Aft.)
Bunga Kamboja

Merupakan spesies tumbuhanyang bisa tumbuh dimana saja dan biasa berbunga sepanjang tahun. Tanaman Kamboja mengandung zat-zat fuvoplumierin yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Juga mengandung minyak menguap, seperti geraniol, farsenol, sitronellol, fenetilalkohol, dan linallol, serta terdapat saponin, zat pahit, dan damar. Zat-zat tersebut berkhasiat mengobati patek (frambusia), pecah-pecah pada telapak kaki, dan kaki bengkak. Getah batang Kamboja berkhasiat Untuk gigi berlubang dan luka- luka luar serta sebagai obat bisul dan obat busung lapar.
11.      JAMBU BIJI  (Psidium Guajava)
 Jambu Biji (Psidium Guajava) atau sering juga disebut Jambu Batu, Jambu Siki atau Jambu Klutuk.Tanaman Jambu Biji ini dapat diperbanyak dengan biji. Jambu biji kaya akan kandungan kimia terutama pada daun, buah dan akarnya. Daun mengandung tannin, minyak asiri, minyak lemak, dammar, zat semak, triterpenoid, asam malat dan asam apfel. Sementara buahnya mengandung asam amino, triptofan, lisin,, pectin, kalsium, fosfor, besi, mangan, magnesium, belereng, dan vitamin A, B1 dan C.
Daun Jambu Biji berkhasiat sebagai obat batuk dan diare, diabetes mellitus, kembung pada bayi, kadar kolesterol tinggi, sariawan, maag, sakit kulit dan masih banyak lagi lainnya. Buah digunakan untuk pengobatan kencing manis, kadar kolesterol tinggi dan sembelit. Ranting muda digunakan pengobatan keputihan dan akar digunakan untuk pengobatan disentri.
Dalam rangka upaya peningkatan kesehatan masyarakat, tanaman-tanaman obat tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, khususnya untuk obat herbal. Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan usaha berkesinambungan antara penelitian yang dilaksanakan, edukasi berkelanjutan pada masyarakat, dan dukungan dari pemerintah. Pengobatan herbal dan pemanfaatan bahan alami untuk obat saat ini juga telah memberikan kontribusi positif bagi industri farmasi Indonesia. 
 jangan lupa tinggalkan komentar anda, dan bagikan jika artikel ini bermanfaat bagi anda dan orang-orang disekitar anda.

Posting Komentar

0 Komentar